Gambar Sampul IPS · Bab I Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk
IPS · Bab I Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk
Nanang

24/08/2021 14:36:11

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit CV. Rizqi Mandiri

IPS

Untuk SMP/MTs Kelas VIII

Penulis

: Sutarto

Sunardi

Nanang Herjunanto

Penny Rahmawaty

Bambang Tri Purwanto

Ilustrasi, Tata Letak :

Rini

Perancang Kulit

: Agus Sudiyanto

Ukuran Buku

: 17,6

x 25 cm

300.7

IPS

IPS

: untuk SMP/MTs kelas VIII/Sutarto... [et.al.]. —

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

x, 374 hlm.: ilus.; 25 cm.

Bibliografi: 361-363

ISBN 979-462-930-8

1. Ilmu-ilmu sosial-Studi dan Pengajaran II Sutarto

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2008

Diperbanyak oleh ...

iii

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,

pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/

penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet

(

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi

syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para

penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh

para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada

Departe-men Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

),

digandakan, dicetak, dialih-mediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.

Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya

harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan

bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan

guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar

negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada

para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-

baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.

Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juli 2008

Kepala Pusat Perbukuan

Kata Sambutan

Kata Pengantar

Tim penulis tidak lupa memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga buku ini dapat terselesaikan penulisannya.

Tim penulis juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak

yang telah membantu dalam mengumpulkan materi dan gambar, mengedik bahasa,

dan melakukan penyelarasan akhir buku ini.

Buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ini disusun berdasarkan Permen Nomor

22 Tahun 2006 yang memuat Standar Isi Pendidikan. Materinya memuat konsep-

konsep esensial yang dikemas secara sederhana dan sesuai dengan kehidupan bangsa

Indonesia sehingga mudah dipahami. Contoh-contoh yang disajikan pun bermuatan

lingkungan lokal dan mengandung nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung

jawab, kedisiplinan, menghargai perbedaan, memupuk wawasan kebangsaan, dan

mengembangkan wawasan kewirausahaan. Oleh karena itu, buku ini dapat

menjembatani kalian menjadi insan yang cerdas intelektualnya, emosionalnya, dan

spiritualnya.

Penyajian dalam setiap babnya sistematis, dengan memuat peta konsep,

pendahuluan, isi, rangkuman, dan refleksi, serta evaluasi yang ditampilkan secara

konsisten. Pemaparan materinya secara runtut dari hal yang sederhana ke yang

kompleks, dari yang konkret ke abstrak, dari lingkungan terdekat ke lingkungan

yang jauh dari kehidupan peserta didik. Dengan demikian, buku ini mudah kalian

pahami.

Bahasa yang digunakan dalam buku ini juga lugas dan sederhana. Tiap alinea

hanya memuat satu gagasan. Pemaparan alinea-alinea secara logis dan sistematis.

Oleh karena itu, buku ini dapat mendorong kalian untuk gemar membaca.

Agar buku ini benar-benda bermanfaat, dianjurkan kepada kalian agar

membacanya dengan saksama dan mengerjakan semua tugas yang ada. Bahkan juga

dianjurkan untuk memperkaya wawasan dengan membaca sumber lain yang

relevan, seperti surat kabar dan internet. Jika mengalami kesulitan, disarankan untuk

berdiskusi dengan teman atau bertanya guru kelas.

Semoga buku ini dapat menemani kalian untuk menjadi insan yang berguna

bagi nusa dan bangsa. Amin.

Tim Penulis

iv

v

Petunjuk Penggunaan Buku

Sumber belajar

berwujud Buku Pelajaran IPS akan menjadi alat belajar yang

efektif bagi siswa, bila digunakan secara tepat. Untuk itu perlu ada petunjuk, baik

umum maupun khusus cara pemakaian sumber belajar itu sebaik-baiknya.

Asas-asas IPS

meliputi: makna, fungsi, tujuan dan hakikat pembelajaran

Ilmu-ilmu Sosial termasuk di dalamnya metode dan pendekatan pembelajaran

beserta alat bantu pembelajaran dan penilaian.

Dalam buku ini diberikan petunjuk bagaimana menggunakan siswa sebagai

sumber belajar IPS.

Bagian Khusus

ini menguraikan: (1) Cara menggunakan buku;

(2) Pembelajaran setiap Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok, (3)

Penjelasan terhadap materi khusus; (4) Refleksi diri siswa; (5) Di samping itu ada

pula Studi Kasus; Kesan-kesan Pembelajaran tentang materi yang berkaitan yang

bertujuan untuk peningkatan kemampuan siswa di dalam menanggapi sesuatu

masalah yang dipelajari. Bagaimana ringkasan isinya, dan apa hasil yang akan

dimiliki oleh siswa, dan sebagainya tercantum di dalam: Wacana Inti (Gapura),

Hasil belajar (Kompetensi Dasar), Materi Pembelajaran, serta Kegiatan (evaluasi)

dalam bentuk Pelatihan dan Tugas, serta penilaian.

Di dalam pelaksanaan pembelajaran termasuk di dalamnya adalah tatap

muka, terstruktur, dan mandiri, dengan mengacu pada

Sistem Belajar Siswa Aktif

.

Cermati dan kerjakan semua perintah mengerjakan soal, baik soal pengantara

soal formatif, maupun soal sumatif semester.

Tujuan pembelajaran IPS

akan mencakup tujuan

kognitif, afektif dan

psikomotorik

. Ketiga aspek ini dapat dibeda-bedakan, namun dalam kenyataan

ketiga-tiganya tidak dapat dipisah-pisahkan.

Kemampuan Proses

. Kemampuan ini menjadi tenaga penggerak untuk

memperoleh kemampuan yang menjadi acuan di dalam penilaian keberhasilan

kegiatan pembelajaran. Kemampuan itu adalah: bertanya, mengamati,

menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan

mengkomunikasikan. Kemampuan ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

akan terpancar melalui kemampuan-kemampuan tersebut.

Media

yang digunakan antara lain: media cetak, alat peraga, elektronik,

lingkungan sekitar. Perlu juga ditambah untuk

kegiatan belajar mandiri

: pengayaan

materi, dan pembacaan

glosarium

. Refleksi diri dimaksudkan untuk menilai diri

siswa di dalam mempelajari materi pembelajaran yang tersaji. Apakah ada kesulitan

atau bagaimana mengatasi kesulitan tersebut. Sedang

glosarium

, ialah daftar istilah

yang berisi keterangan-keterangan tentang arti, dan pengembangan arti istilah.

Misalnya istilah-istilah khusus (tradisional), atau istilah baku yang menjadi titik

pusat materi yang disajikan. Di dalam karya ilmiah,

glosarium

merupakan syarat

kelengkapan bagi karya ilmiah yang dalam bentuk buku. Oleh karena itu,

penempatan

glosarium

berada di akhir buku, sebelum daftar pustaka. Namun di

dalam buku Sejarah ini ditempatkan sebelum

Sumber Acuan

.

Glosarium

berbeda

dan dengan

Kamus

.

Walapun sama-sama disusun secara

Alfabetis.

Akhirnya

Sumber Acuan

merupakan bukti dan pertanggungjawaban di

dalam

menyusun buku IPS ini.

Semoga petunjuk ini ada manfaatnya.

Klaten, Mei 2008

Penulis

Daftar Isi

vii

Kata Sambutan

...........................................................................................................................

iii

Kata Pengantar

...........................................................................................................................

iv

Petunjuk Penggunaan Buku

....................................................................................................

v

Daftar Isi

...............................................................................................................................

.

vii

Bab I

Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk ...................................................

1

A.

Letak Indonesia ...........................................................................................

3

B.

Perubahan Musim di Indonesia ...............................................................

5

C.

Jenis-Jenis Tanah .........................................................................................

9

D.

Jenis-Jenis dan Persebaran Flora dan Fauna ..........................................

10

Rangkuman Materi ..............................................................................................

13

Uji Kompetensi .....................................................................................................

14

Bab II

Permasalahan Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya ............

17

A.

Dinamika Kependudukan di Indonesia ...................................................

19

B.

Masalah Kependudukan di Indonesia .....................................................

22

C.

Penanggulangan Masalah Kependudukan di Indonesia ......................

32

Rangkuman Materi ..............................................................................................

33

Uji Kompetensi .....................................................................................................

34

Bab III

Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya

Penanggulangannya ............................................................................

37

A.

Unsur-Unsur Lingkungan .........................................................................

39

B.

Hewan dan Tumbuhan di Indonesia .......................................................

41

C.

Kerusakan Lingkungan Hidup .................................................................

42

D.

Contoh Pelestarian Lingkungan ...............................................................

43

E.

Tujuan Pembangunan Berw

awasan Lingkungan .................................

44

F.

Hakikat Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...............................

45

G.

Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan ..............................

45

Rangkuman Materi ..............................................................................................

46

Uji Kompetensi .....................................................................................................

47

Bab IV

Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya terhadap

Pembangunan ....................................................................................

49

A.

Pengertian Masalah Kependudukan .......................................................

51

B.

Masalah Kependudukan di Indonesia .....................................................

51

C.

Dampak Masalah Kependudukan terhadap Pembangunan ................

56

D.

Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan ...........................................

57

Rangkuman Materi ..............................................................................................

58

Uji Kompetensi .....................................................................................................

59

Bab V

Proses Kolonialisme Barat di Indonesia ................................................

61

A.

Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Kolonial ............................................

63

B.

Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonial .............................................

77

C.

Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat dalam Menentang Kolonialisme

Barat di Berbagai Daerah ..........................................................................

79

D.

Daerah-Daerah Persebaran Agama Kristiani ........................................

98

Rangkuman Materi ..............................................................................................

101

Uji Kompetensi .....................................................................................................

102

Bab VI

T

erbentuknya Kesadaran Nasional .......................................................

105

A.

Pengaruh Perluasan Kekuasaan Kolonial, Pendidikan Barat

dan Islam terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia ...................

107

B.

Peranan Golongan Terpelajar, Profesional dan Pers dalam

Menumbuhkembangkan Kesadaran Nasional Indonesia ....................

113

C.

Perkembangan Pergerakan Nasional yang Bersifat Etnik,

Kedaerahan, Keagamaan, dan Terbentuknya Nasionalisme

Indonesia ......................................................................................................

118

D.

Peran Manifesto Politik 1925, Kongres 1928 dan

Perempuan Pertama dalam Proses Pembentukan Identitas

Kebangsaan Indonesia ...............................................................................

135

Rangkuman Materi ..............................................................................................

143

Uji Kompetensi .....................................................................................................

144

Bab VII

Penyimpangan Sosial ..........................................................................

149

A.

Pengertian Penyimpangan Sosial ............................................................

151

B.

Penyebab Perilaku Menyimpang .............................................................

152

C.

Teori Penyimpangan Sosial .......................................................................

152

D.

Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang .........................................

154

E.

Bentuk-Bentuk Penyimpangan ................................................................

157

F.

Sifat-Sifat Penyimpangan

.........................................................................

159

G.

Contoh Penyimpangan Sosial ...................................................................

159

H.

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyimpangan

Sosial

.............................................................................................................

163

Rangkuman Materi ..............................................................................................

164

Uji Kompetensi .....................................................................................................

165

Bab VIII

Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya .............................

169

A.

Kebutuhan Manusia ...................................................................................

171

B.

Pemanfaatan Sumber Daya yang Langka dalam

Memenuhi Kebutuhan ...............................................................................

179

Rangkuman Materi ..............................................................................................

184

Uji Kompetensi .....................................................................................................

185

viii

Bab IX

Pelaku Perekonomian .........................................................................

187

A.

Rumah Tangga Keluarga ...........................................................................

189

B.

Rumah Tangga Produksi (Perusahaan) ...................................................

190

C.

Negara (Pemerintah) ..................................................................................

191

D.

Masyarakat Luar Negeri ...........................................................................

192

Rangkuman Materi ..............................................................................................

194

Uji Kompetensi .....................................................................................................

195

Bab X

Pasar ...................................................................................................

197

A.

Pengertian Pasar

.........................................................................................

199

B.

Fungsi dan Peranan Pasar .........................................................................

199

C.

Macam-Macam Pasar .........

.......................................................................

200

Rangkuman Materi ..............................................................................................

207

Uji Kompetensi .....................................................................................................

208

Bab XI

Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia ...........................................

211

A.

Alasan Jepang Membentuk BPUPKI ........................................................

213

B.

Proses Penyusunan Dasar dan Konstitusi untuk Negara

Indonesia yang Akan Didirikan ................................................................

215

C.

Dibentuknya PPKI dan Peranannya dalam Proses

Persiapan Kemerdekaan Indonesia ..........................................................

219

Rangkuman Materi ..............................................................................................

222

Uji Kompetensi .....................................................................................................

223

Bab XII

Peristiwa Proklamasi dan Terbentuknya Negara Kesatuan

Republik Indonesia .............................................................................

225

A.

Perbedaan Perseptif Antarkelompok Sekitar Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia ............................................................................

227

B.

Menyusun Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ................

232

C.

Proses Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan dan

Sikap Rakyat di Berbagai Daerah .............................................................

238

D.

Proses Terbentuknya Negara dan Pemerintahan RI dalam

Sidang PPKI

.................................................................................................

240

E.

Dukungan Spontan dan Tindakan Heroik dari Berbagai

Daerah terhadap Pembentukan Negara dan Pemerintahan

Republik Indonesia .....................................................................................

246

Rangkuman Materi ..............................................................................................

250

Uji Kompetensi .....................................................................................................

252

Bab XIII

Hubungan Sosial .................................................................................

257

A.

Pengertian Hubungan Sosial ....................................................................

259

B.

Jenis Hubungan Sosial ...............................................................................

262

ix

C.

Terjadinya Hubungan Sosial ....................................................................

263

Uji Kompetensi .....................................................................................................

267

Bab XIV

Pranata Sosial ......................................................................................

269

A.

Hakikat Pranata Sosial ...............................................................................

271

B.

Ciri-Ciri Umum Pranata Sosial ................................................................

277

C.

Tipe-Tipe Pranata Sosial ............................................................................

278

D.

Peran dan Fungsi Pranata Sosial .............................................................

279

E.

Klasifikasi Pranata Sosial ..........................................................................

280

Rangkuman Materi ..............................................................................................

286

Uji Kompetensi .....................................................................................................

287

Bab XV

Ketenaga

kerjaan ..................................................................................

289

A.

Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di Indonesia .....................................

291

B.

Peranan Pemerintah dalam Upaya Menanggulangi Masalah

Tenaga Kerja ................................................................................................

298

Rangkuman Materi ..............................................................................................

300

Uji Kompetensi .....................................................................................................

301

Bab XVI

Sistem Perekonomian Indonesia dan Pelaku-Pelaku Ekonomi ..............

303

A.

Sistem Perekonomian Indonesia ..............................................................

305

B.

Pelaku Utama dalam Perekonomian Indonesia .....................................

310

Rangkuman Materi ..............................................................................................

322

Uji Kompetensi .....................................................................................................

324

Bab XVII

Pajak ...................................................................................................

327

A.

Perpajakan

...................................................................................................

329

B.

Jenis-Jenis Pajak ..........................................................................................

334

C.

Fungsi Pajak .................................................................................................

341

Rangkuman Materi ..............................................................................................

343

Uji Kompetensi .....................................................................................................

345

Bab XVIII

Pembentukan Harga Pasar ...................................................................

347

A.

Permintaan (Demand) ................................................................................

349

B.

Penawaran (Supply) ..................................................................................

352

C.

Harga Pasar .................................................................................................

355

Rangkuman Materi ..............................................................................................

358

Uji Kompetensi .....................................................................................................

359

Daftar Pustaka

............................................................................................................................

361

Glosarium

....................................................................................................................................

365

Indeks

..........................................................................................................................................

370

x

IPS SMP/MTs Kelas VIII

1

Bab

I

Kondisi Fisik Wilayah

dan Penduduk

Letak astronomis Indonesia antara 6

o

LU - 11

o

LS dan 95

o

BT - 141

o

BT. Dengan

letak tersebut, Indonesia dilewati garis equator (0

o

) atau disebut dengan garis

khatulistiwa yang terletak di antara 0

o

LU - 23½

o

LU dan 0

o

LS - 23½

o

LS. Posisi ini

menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang beriklim tropis. Seperti pada

gambar di atas, terlihat hutan tropis yang ada di Indonesia. Di dalamnya banyak

dihuni bermacam jenis flora dan fauna Asiatis. Untuk lebih memahaminya, pelajarilah

uraian materi berikut ini.

Sumber: www.geocities.com

Gambar 1.1

Hutan tropis di Indonesia

2

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Peta Konsep

Kondisi Fisik

Wilayah dan

Penduduk

Letak Indonesia

Perubahan Musim di

Indonesia

Jenis-Jenis dan

Persebaran Flora dan

Fauna

Jenis-Jenis Tanah

Kata Kunci

Letak astronomis

Letak geografis

Flora

Letak geologis

Musim

Fauna

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini, diharapkan siswa dapat:

1. menunjukkan letak Indonesia.

2. mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan bulan ber-

langsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia.

3. mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia.

4. menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya

dengan pembagian wilayah Wallacea dan Weber.

Apa yang akan kamu pelajari pada bab ini? Perhatikan peta konsep di bawah ini!

Letak Astronomis

Letak Geologis

Letak Geografis

Pengertian Tanah

Jenis dan Persebaran

Tanah di Indonesia

Sebaran Flora di

Indonesia

Sebaran Fauna

IPS SMP/MTs Kelas VIII

3

Letak Indonesia dapat dilihat dari 3 tinjauan, yaitu letak astronomis, geologis,

dan geografis.

1. Letak Astronomis

Coba kamu amati peta dunia di bawah ini dengan saksama.

Di manakah letak Indonesia? Bagaimanakah posisi Indonesia? Kita bisa

melihatnya dengan melihat letak astronomis. Letak astronomis adalah letak suatu

wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Secara astronomis, Indonesia

terletak di daerah tropis, terbentang dari utara ke selatan antara 6°LU hingga 11°LS

serta dari barat ke timur antara 95° BT hingga 141° BT.

Pada daerah ekuator, jarak satu derajad sama dengan 111 km. Semakin ke arah

kutub jarak satu derajad semakin pendek, hingga angka nol kilometer di kutub.

Berdasarkan peta di atas, panjang Indonesia dari ujung Barat ke ujung Timur adalah

46°. Jika dijadikan dalam satuan kilometer, maka panjang kepulauan Indonesia

menjadi 46°

×

111 km/° = 5106 km. Bandingkan dengan Benua Australia yang

membentang dari Barat ke Timur sepanjang 40°. Pada ketinggian 30°LS, panjang

setiap derajad tidak ada 111 km, tetapi hanya 96 km. Maka panjang Australia dari

Barat ke Timur adalah 40°

×

96 km/° = 3840 km.

A

Letak Indonesia

Sumber: www.lonelyplanet.com

Gambar 1.2

Peta Dunia

Afrika

Eropa

Asia

Samudra

Atlantik

Amerika

Selatan

Samudra

Pasifik

Samudra

Hindia

Australia

Samudra

Pasifik

Amerika

Utara

Samudra

Artik

160

o

120

o

80

o

40

o

BB

0

o

40

o

BT

80

o

120

o

160

o

U

T

S

B

40

o

LU

0

o

40

o

LS

160

o

120

o

80

o

40

o

BT

40

o

BB

80

o

120

o

160

o

40

o

0

o

40

o

0

o

4

IPS SMP/MTs Kelas VIII

2. Letak Geologis

Letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan yang

ada pada bumi. Letak geologis wilayah Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di

dunia, yaitu rangkaian Pengunungan Mediteran dan rangkaian Pegunungan

Sirkum Pasifik.

b. Indonesia terletak pada pertemuan lempeng litosfer, yaitu lempeng Indonesia –

Australia yang bertumbukan dengan lempeng Asia.

c. Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda,

Dangkalan Sahul dan Daerah Laut pertengahan Australia Asiatis.

Letak geologis inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia banyak dijumpai

gunung berapi, sehingga banyak wilayah di Indonesia yang kesuburannya cukup

tinggi. Namun perlu disadari pula bahwa letak geologis yang demikian itu

menyebabkan wilayah Indonesia rawan dengan bencana alam seperti gunung meletus

dan gempa bumi.

3. Letak Geografis

Letak geografis adalah letak suatu wilayah sesuai dengan kondisi wilayah yang

sebenarnya di permukaan bumi. Biasanya letak geografis dilihat dari permukaan

bumi yang ada di sekitarnya. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua

besar, yaitu Benua Asia di sebelah Barat Laut dan Benua Australia di sebelah Tenggara.

Indonesia juga diapit oleh dua samudra, yaitu Samudra Hindia di sebelah Barat dan

Selatan dan Samudra Pasifik di sebelah Timur Laut. Itulah letak dan posisi negara

kita.

Letak negara Indonesia pada posisi silang, menjadikan Indonesia sebagai wilayah

yang strategis. Dilalui oleh jalur perdagangan internasional baik melalui laut maupun

udara. Keadaan ini tentu saja dapat memberikan keuntungan bagi negara kita pada

masa damai tetapi memiliki posisi yang rawan pada saat terjadi konflik.

Kecakapan Personal dan Sosial

Buatlah kelompok yang terdiri atas 3 – 4 siswa

kemudian masing-masing

menyusun kliping

yang berkaitan dengan letak astronomis, letak geologis dan letak geografis wilayah Indonesia.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

5

B

Perubahan Musim di Indonesia

Masih ingatkah kamu letak wilayah Indonesia? Jika dilihat dari letak astronomis,

maka wilayah Indonesia terletak pada daerah tropis. Daerah tropis terletak di antara

0

0

LU – 23½

0

LU dan 0

0

LS – 23½

0

LS. Di daerah tropis, kita hanya mengenal dua

musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan terutama

terjadi pada waktu bertiup angin muson barat, sedangkan musim kemarau terjadi

ketika bertiup angin muson timur.

Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.

Musim penghujan yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan relatif lebih lama

dibandingkan dengan musim hujan yang ada di wilayah Nusa Tenggara. Dengan

demikian musim kemarau di Sumatera dan Kalimantan bisa jadi hanya beberapa

bulan, tetapi di Nusa Tenggara dapat berlangsung lebih dari setengah tahun.Di

wilayah Sumatera, musim penghujan hampir berlangsung sepanjang tahun. Hanya

ada dua sampai tiga bulan kemarau. Berbeda dengan wilayah Jawa dan Nusa

Tenggara. Musim kemarau lebih lama daripada musim penghujan, kecuali di wilayah

Jawa bagian barat terutama wilayah pegunungan.

Seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama

Buys Ballot

mengemukakan hukumnya yang berbunyi:

angin mengalir dari tempat yang

bertekanan maksimum (dingin) ke tempat yang bertekanan minimum (panas)

. Pada

belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok

ke kiri. Di permukaan bumi kita ini daerah-daerah yang bertekanan tinggi adalah

di wilayah sekitar subtropis pada ketinggian 30° LS dan 30° LU. Angin bergerak

dari wilayah subtropis sebagian menuju ekuator sebagian menuju wilayah kutub.

Sumber: Ilustrasi Penerbit

Gambar 1.3

Pembagian iklim di dunia

6

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Seperti telah dibahas pada sub bab letak Indonesia, Indonesia terletak di wilayah

ekuator, berada antara benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan

Samudra India. Besar kecil tekanan udara sangat dipengaruhi oleh posisi matahari

terhadap bumi. Pada tanggal 21 Juni posisi matahari beredar di 23½° LU. Pada

tanggal 23 September, posisi matahari beredar di atas katulistiwa. Pada tanggal

22 Desember posisi matahari beredar di 23½° LS. Pada tanggal 21 Maret posisi

matahari beredar di katulistiwa. Perhatikan skema pergerakan matahari!

Pada waktu bulan September hingga Desember matahari bergerak ke bagian

Selatan, maka wilayah selatan relatif bertemperatur udara tinggi, dan tekanan udara

menjadi rendah. Akibatnya, terjadilah aliran udara dari Asia ke wilayah tropis.

Pergerakan angin dari Asia membawa massa udara dengan uap air jenuh berasal

dari lautan Pasifik dan lautan Hindia. Pergerakan angin barat itulah yang

menyebabkan musim penghujan. Sebaliknya pada bulan Maret hingga Juni ketika

Matahari berada di wilayah utara, berganti angin bertiup dari wilayah Australia menuju

Kepulauan Indonesia. Angin yang datang dari Benua Australia yang kering tidak

banyak membawa banyak uap air sehingga tidak menimbulkan hujan.

Angin dapat dibedakan menjadi

angin tetap

dan

angin periodik

.

a. Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:

angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah maksimum

subtropis utara dan selatan (30° – 40°) menuju ke minimum khatulistiwa.

angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin passat

pada ketinggian (30 km dan arahnya berlawanan dengan angin passat).

angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub

menuju daerah minimum subpolar (lintang 661/2° LU dan LS°)

b. Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:

Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut; angin gunung

dan angin lembah.

Sumber: Ilustrasi Penerbit

Gambar 1.4

Skema pergerakan matahari

IPS SMP/MTs Kelas VIII

7

- Angin gunung adalah angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah

pada malam hari.

- Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke lereng gunung

pada siang hari.

- Angin darat yaitu angin yang berasal dari darat menuju ke laut,

berhembus pada malam hari.

- Angin laut yaitu angin yang berhembus dari laut ke daratan. Angin

laut berhembus pada siang hari.

Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson

(musim).

- Angin lokal yang meliputi antara lain angin siklon, angin anti siklon,

dan angin fohn.

- Angin siklon berada di daerah bertekanan minimum dikelilingi daerah

seputarnya yang bertekanan maksimum, sehingga angin memutar masuk.

- Angin anti siklon adalah angin yang berasal dari daerah bertekanan

maksimum menuju ke daerah sekelilingnya yang bertekanan

minimum, sehingga angin bergerak putar keluar.

- Angin fohn adalah angin yang bersifat panas dan kering yang turun

dari daerah pegunungan, seperti angin Bahorok di Deli, dan angin

Gending di Pasuruan.

- Angin muson. Muson berasal dari kata

monsoon. Monsoon

artinya angin

musim. Angin muson adalah gerakan massa udara yang terjadi karena

perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan dan lautan.

Proses terjadinya angin muson sangat dipengaruhi oleh benua Asia di

belahan bumi utara dan Australia di belahan bumi selatan yang

mengapit dua samudra.

Di daerah tropis angin muson

dipengaruhi oleh perbedaan sinar

matahari. Mulai tanggal 21 Maret hingga

23 September matahari beredar di

sebelah utara katulistiwa, sehingga

Benua Asia mendapat penyinaran yang

maksimal, maka suhu udara di Benua

Asia relatif tinggi melebihi suhu udara di

samudra. Akibatnya daratan Asia menjadi

pusat tekanan rendah, sedangkan

tekanan udara di kedua samudra (Hindia

dan Pasifik) relatif lebih tinggi.

Sebaliknya di Benua Australia pada

saat itu sedang musim dingin, sehingga

menjadi daerah pusat tekanan tinggi

Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer 4

Gambar 1.5

Sirkulasi umum angin di bumi

8

IPS SMP/MTs Kelas VIII

melebihi tekanan udara di Samudra Hindia. Akibat keadaan tersebut bergeraklah

angin muson dari Benua Australia melalui Samudra Hindia menuju wilayah

Indonesia, angin tersebut dinamakan angin muson timur. Angin muson tenggara

berasal dari benua Australia yang miskin uap air, sehingga tidak mengandung massa

uap yang cukup untuk mengakibatkan hujan.

Mulai tanggal 23 September hingga 21 Juni, matahari beredar di sebelah selatan

ekuator, dan pada tanggal 22 Desember berada pada garis balik selatan (23,5

0

LS).

Keadaan menjadi sebaliknya, yaitu daratan Asia menjadi pusat tekanan tinggi,

sedangkan Benua Australia menjadi daerah pusat tekanan rendah. Maka angin pasat

dari Samudera Pasifik yang seharusnya arahnya ke barat membelok ke selatan di

sebelah barat wilayah Indonesia kemudian tersedot ke arah timur menjadi angin

muson barat. Angin muson barat ini menyebabkan di wilayah Indonesia terjadi hujan.

Mengapa demikian? Dalam pergerakannya angin ini berasal dari Samudera Pasifik,

sehingga banyak membawa uap air. Uap air tersebut sebagian besar dijatuhkan sebagai

hujan di wilayah Indonesia.

Sumber: Atlas Indonesia dan Dunia

Gambar 1.6

Angin muson barat dan angin muson timur di wilayah Indonesia

Kemandirian Belajar

Carilah data curah hujan bulanan di kecamatan atau buku BPS. Kelompokkan hujan dengan

intensitas lebih dari 100 mm, kurang dari 50 mm, dan diantara 50 hingga 100 mm. Data curah

hujan lebih dari 100 mm disebut bulan basah, antara 50 hingga 100 mm disebut bulan lembab,

dan kurang dari 50 mm disebut bulan kering. Ada berapa bulan kering, bulan lembab, dan bulan

basah? Bacakan hasil di depan kelas. Mintalah temanmu untuk menanggapinya.

IPS SMP/MTs Kelas VIII

9

C

Jenis-Jenis Tanah

1. Pengertian Tanah

Tanah merupakan batuan yang sudah lapuk bercampur dengan sisa makhluk

hidup, air, dan udara. Tanah merupakan lapisan bagian atas bumi tempat tumbuhnya

tanaman. Penamaan jenis tanah sangat bermacam-macam, tergantung dari instansi

yang memberikan nama. Penamaan yang dipakai Departemen Pertanian Amerika

Serikat (

United States Department Agriculture

) atau disingkat USDA, berbeda dengan

Survei Tanah Nasional Kanada, berbeda pula dengan penamaan Lembaga Penelitian

Tanah Indonesia.

2. Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia

Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia antara lain:

1. Tanah organik (gambut) disebut juga tanah organosol atau

histosol.

Banyak

terdapat di Sumatra, Kalimantan dan Papua. Penggunaan tanah ini umumnya

digunakan untuk perkebunan.

2. Grumusol, tanah berasal dari batuan induk batu kapur dan tuffa vulkanik,

kandungan organiknya rendah. Ada di Jawa bagian Timur, Madura, Nusa

Tenggara, dan Maluku. Cocok untuk palawija dan perkebunan.

3. Latosol tersebar luas di Indonesia, batuan pembentuknya berasal dari batuan

beku, sedimen dan metamorf. Penggunaan lahan umumnya persawahan dan

lahan kering, tergantung pada ketersediaan airnya. Cocok untuk padi, palawija,

dan perkebunan.

4. Andosol kebanyakan terdapat di Sumatera dan Jawa, yaitu pada daerah vulkanik

aktif, yaitu pada lereng vulkan atas dengan bahan abu vulkanik dan tuff.

Penggunaan lahannya untuk pertanian sayuran dan perkebunan.

5. Aluvial, berasal dari endapan lumpur halus cocok untuk padi, palawija, dan

perkebunan. Tanah alluvial tergantung asal endapannya, vulkanis atau batu

gamping.

6. Podsol, tekstur tanah berupa pasir, kandungan bahan organik sedang. Tanah

podsol banyak dijumpai di sepanjang sungai-sungai besar Sumatera,

Kalimantan, dan Irian.

Penamaan jenis tanah lainnya secara sederhana dilakukan

Mohr

, berdasarkan

perbedaan temperatur dan kelembaban udara. Klasifikasi tanah di Indonesia

khususnya Jawa dan Sumatera menurut penelitian Mohr seperti berikut:

1. Tanah kuning hingga coklat, terjadi pada temperatur tinggi dan curah hujan tinggi.

2. Tanah merah terjadi pada temperatur tinggi dengan musim hujan berselang

seling.

10

IPS SMP/MTs Kelas VIII

3. Tanah pucat dengan temperatur rendah dan curah hujan tinggi.

4. Tanah kristal garam, temperatur tinggi curah hujan rendah.

5. Tanah kelabu, temperatur tinggi dan tanah selalu tergenang air.

6. Tanah hitam, bertemperatur tinggi, musim hujan dan kemarau seimbang.

Kecakapan Personal dan Sosial

Cari dan salinlah peta jenis tanah di Indonesia! Bantulah teman kamu yang mengalami kesulitan

untuk mengerjakan tugas ini!

D

Jenis-Jenis dan Persebaran Flora dan Fauna

Jenis-jenis dan persebaran fauna di Indonesia sangat terkait dengan sejarah

terbentuknya daratan di Indonesia berawal pada zaman es. Pada masa itu, wilayah

Indonesia bagian Barat yang disebut juga Dataran Sunda masih menyatu dengan Benua

Asia, sedangkan Indonesia bagian Timur yang disebut juga Dataran Sahul menyatu

dengan Benua Australia. Dataran Sunda dan Dataran Sahul juga masih berupa daratan

belum dipisahkan oleh laut dan selat.

Keadaan tersebut menyebabkan keanekaan flora dan fauna di Indonesia bagian

Barat seperti Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera pada umumnya menunjukkan

kemiripan dengan flora di Benua Asia. Begitu pula dengan flora dan fauna di Indonesia

bagian Timur seperti Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya pada umumnya

mempunyai kemiripan dengan flora dan fauna di benua Australia. Jadi, Indonesia pada

masa itu menjadi jembatan penghubung persebaran hewan dari Asia dan Australia.

Kemudian, pada akhir zaman es, suhu permukaan bumi naik sehingga permukaan

air laut naik kembali. Naiknya permukaan air laut mengakibatkan Jawa terpisah dengan

Benua Asia, kemudian terpisah dari Kalimantan dan terakhir dari Sumatera. Selanjutnya

Sumatera terpisah dari Kalimantan kemudian dari Semenanjung Malaka dan terakhir

Kalimantan terpisah dari Semenanjung Malaka.

Seorang berkebangsaan Inggris bernama

Wallace

mengadakan penelitian

mengenai penyebaran hewan bagian Barat dengan hewan di Indonesia bagian Timur.

Batasnya di mulai dari Selat Lombok sampai ke Selat Makasar. Oleh sebab itu, garis

batasnya dinamakan garis

Wallace

. Batas ini bersamaan pula dengan batas penyebaran

binatang dan tumbuhan dari Asia ke Indonesia. Di samping itu seorang peneliti

berkebangsaan Jerman bernama

Weber

, berdasarkan penelitiannya tentang

penyebaran fauna di Indonesia, menetapkan batas penyebaran hewan dari Australia

ke Indonesia bagian Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis

Weber

. Sedangkan

daerah di antara dataran Sunda dan dataran Sahul oleh para ahli biografi disebut

IPS SMP/MTs Kelas VIII

11

daerah Wallace atau daerah Peralihan. Mengapa disebut daerah Peralihan? Karena

di daerah ini terdapat beberapa jenis hewan Asia dan Australia, jadi merupakan daerah

transisi antara dataran Sunda dan dataran Sahul.

Sumber: The Wild of Indonesia

Gambar 1.7

Peta daerah flora dan fauna di Indonesia menurut Wallace dan Weber.

1. Sebaran Flora di Indonesia

Flora adalah dunia tumbuh-tumbuhan. Jenis tumbuh-tumbuhan yang ada pada

suatu wilayah belum tentu terdapat pada wilayah lain. Indonesia berada di kawasan

sekitar katulistiwa, dengan demikian ditinjau dari iklimnya, termasuk iklim tropis.

Flora di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hutan hujan tropis, hutan

musim, dan hutan sabana tropik. Hutan hujan tropis hidup sepanjang tahun, hutan

musim dedaunan rontok pada musim kemarau, sedangkan hutan sabana tropik

berupa rerumputan dan semak belukar. Hutan hujan tropis tersebar di Sumatera,

Kalimantan dan Irian atau Papua. Hutan musim banyak tersebar di Jawa bagian

timur, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Hutan sabana tropik hanya ada di sebagian

kecil wilayah Nusa Tenggara, antara lain di Pulau Sumba dan Pulau Timor.

a. Flora Asiatis

Flora Asiatis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Flora ini

terdiri atas:

1) hutan bakau (

mangrove

) dan rawa gambut di bagian timur Sumatera

2) meranti, rotan, rawa gambut, rawa air tawar di bagian barat Sumatera.

12

IPS SMP/MTs Kelas VIII

b. Flora Australis

Flora Australis terdapat di Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Flora Australis

terdiri atas:

1) hutan hujan tropis yang berupa pepohonan tinggi dan lebat;

2) hutan sagu dan nipah;

3) hutan lumut, pada dataran tinggi atau pegunungan.

2. Sebaran Fauna

Dunia hewan atau fauna di Indonesia, secara geografis terbagi menjadi dua

wilayah utama, dan satu wilayah peralihan. Wilayah-wilayah tersebut adalah wilayah

Asiatis, wilayah Australis, dan wilayah

Peralihan.

a. Fauna Asiatis

Fauna di wilayah Indonesia bagian

barat banyak menyerupai daratan Asia.

Persebaran fauna di Indonesia bagian

barat, yaitu dari wilayah Sumatera, Jawa,

Bali, Kalimantan hingga Selat Makasar

dan Selat Lombok. Fauna di daerah

bagian barat ini terdapat banyak

binatang menyusui dengan ciri jenis

hewan besar.

Sumber: nasywa.blogsome.com

Gambar 1.10

Binatang gajah, badak, harimau, dan orangutan

termasuk fauna Asiatis.

Sumber: fertobhades.files.wordpress.com

Gambar 1.9

Hutan mangrove

Sumber: www.geocities.com

Gambar 1.8

Hutan tropis dengan pepohonan tinggi, lebat

IPS SMP/MTs Kelas VIII

13

b. Fauna Australis

Fauna Australis banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, berupa

burung, dan jenis binatang berkantung.

c. Flora dan Fauna Peralihan

Tumbuhan di daerah pantai hampir sama dengan tumbuhan di Papua,

sedangkan yang ada pada daerah pegunungan mirip dengan yang ada di Kalimantan.

Sebagaimana flora, fauna di wilayah peralihan ini berjenis Asiatis dan Australis.

Contohnya antara lain anoa, babi rusa, burung maleo, bengkarung dan komodo.

Sumber: www.geocities.com

Gambar 1.11

Cendrawasih, kasuari, dan kangguru

Rangkuman Materi

1. Letak astronomis wilayah Indonesia adalah antara 95° – 141° BT dan 6°LU – 11°LS.

2. Berdasarkan letak geologis, wilayah Indonesia merupakan bagian dari rangkaian

pegunungan. Pegunungan Mediteran dan rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik, terletak

pada pertemuan lempeng Indonesia – Australia yang bertumbukan dengan lempeng Asia,

dan terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul dan

Daerah Laut pertengahan Australia Asiatis

3. Wilayah Indonesia, hanya mengenal dua musim, yaitu musim penghujan dan musim

kemarau. Musim penghujan terutama terjadi pada waktu bertiup angin muson barat,

sedangkan musim kemarau terjadi ketika bertiup angin muson timur.

4. Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia antara lain tanah organik (gambut), grumusol,

latosol, andosol, aluvial, dan podsol.

5. Flora di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hutan hujan tropis, hutan musim,

dan hutan sabana tropik.

14

IPS SMP/MTs Kelas VIII

Refleksi

Setelah mempelajari bab ini, kamu seharusnya memahami tentang:

1. letak wilayah Indonesia,

2. perubahan musim,

3. persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia, dan

4. persebaran flora dan fauna di Indonesia.

Jika ada hal-hal yang belum kamu pahami, bacalah kembali hal tersebut sebelum kamu

mengakhiri belajar pada bab ini.

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c,

atau d di depan jawaban yang tersedia, dan kerjakan di kertas lain!

Uji Kompetensi

6. Fauna di Indonesia, secara geografis terbagi menjadi dua wilayah utama, dan satu wilayah

peralihan. Wilayah-wilayah tersebut adalah wilayah Asiatis, wilayah Australis, dan wilayah

Peralihan.

1. Indonesia terletak antar 2 benua dan 2

samudra sehingga Indonesia mempunyai

posisi ....

a. geografis

c. geologis

b. silang

d. ekonomis

2. Posisi Indonesia terletak antara Benua Asia

dengan Benua ....

a. Amerika

c. Australia

b. Asia

d. Afrika

3. Pada dasarnya jenis tanah dapat dibedakan

menjadi ....

a. tanah organik dan gambut

b. tanah anorganik dan alluvial

c. tanah alluvial dan gambut

d. tanah organik dan anorganik

4. Pada wilayah ekuator mengenal musim ....

a. panas dan dingin

b. penghujan dan kemarau

c. penghujan dan panas

d. penghujan dan kering

IPS SMP/MTs Kelas VIII

15

5. Ketika matahari beredar di belahan bumi

utara, menyebabkan angin bergerak dari ...

melewati Indonesia.

a. Asia ke Australia

b. Australia ke Asia

c. Asia ke Lautan Hindia

d. Australia ke Pasifik

6. Perubahan musim di Indonesia disebabkan

karena adanya .....

a. rotasi bumi

b. revolusi bumi

c. rotasi matahari

d. revolusi matahari

7. Fauna yang menempati Indonesia bagian

barat sampai Selat Malaka dan Selat

Lombok disebut ....

a. Fauna Australis

b. Fauna Asiatic

c. Fauna Wallace

d. Fauna Peralihan

8. Jarak Barat – Timur sebenarnya di seluruh

permukaan bumi setiap satu derajad

adalah ....

a. 1 km

b. 11 km

c. 11 km

d. tidak sama

9. Musim penghujan di Indonesia terjadi pada

saat musim ....

a. panas

b. dingin

c. sedang

d. pancaroba

10. Batas Pulau Jawa paling timur 114º30’BT,

paling Barat 105º15’BT, bila setiap derajad

ada 110 km, maka panjang Pulau Jawa

adalah:

a. 1.072,5 km

c. 1.039,5 km

b. 1.006,5 km

d. 1.017,5 km

11. Laut yang termasuk Dangkalan Sunda,

yaitu:

a. Laut Jawa

b. Laut Sulawesi

c. Laut Banda

d. Laut Timor

12. Hewan mamalia khas Indonesia bagian

tengah, yaitu ....

a. buaya

b. cendrawasih

c. komodo

d. badak

13. Garis batas persebaran flora dan fauna.

Indonesia bagian barat dan tengah disebut

garis ....

a. Wallace

c. Weber

b. Barat

d. Timur

14. Sebaran tanah andosol ada di ....

a. lereng gunung berapi

b. pegunungan kapur

c. dataran pantai

d. dataran banjir

15. Tanah yang terbentuk akibat pengendapan

bahan organik adalah tanah ....

a. Histosol

c. Gr

umusol

b. Alluvial

d. Lat

osol

16

IPS SMP/MTs Kelas VIII

II. Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Secara astronomis, letak wilayah Indonesia adalah pada ....

2. Secara astronomis, wilayah Indonesia berada dalam wilayah iklim tropis. Wilayah iklim tropis

terletak pada ....

3. Musim kemarau yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh pengaruh angin muson yang melewati

benua ....

4. Jenis tanah yang terdapat di Pulau Jawa dan Sumatera adalah ....

5. Menurut ilmuwan Wallace dan Weber, binatang badak digolongkan sebagai fauna bertipe ....

III. Kerj

akan soal-soal berikut ini!

1. Jelaskan letak geologis Indonesia!

2. Mengapa musim kemarau terjadi sekitar bulan Mei hingga Oktober?

3. Sebutkan wilayah pulau-pulau yang merupakan flora fauna tipe Asiatis!

4. Mengapa penduduk Pulau Jawa sangat padat?

5. Bagaimana cara kalian bersyukur kepada Tuhan karena diberi alam yang kaya raya?